![]() |
| Singkawang, 30 Desember 2018. |
“And if fans are so
lucky to own the physical album, they’ll hear two hidden tracks at the very
end. Why keep them secretive? RM: I think they’re hidden because you have to be
a real fan of BTS to understand them. Otherwise, you won’t. Otherwise, you’d
like be, “Why are they feeling so confused about things? They’re good?!?
They’re No. 1 somewhere; they have so much stuff, why are they worried?” People
always talk about that. But if you are true fan of BTS and you buy the album
and you listen to the hidden track — if you are an Army and we spent time
together from 2013, 2014 — they could understand. It’s kind of more special, closer,
to our true hearts.” Source: Billboard
Original Writer: doolsetbangtan, translated to Bahasa by me.
Sea is somehow a song that I can relate like so much.... I cried the first time I heard the song.
Kamu dapat mendengarkan versi guide dari SEA di V-live nya Namjoon (timestamp 38:51). Namjoon membuat lagu ini pada 6 Oktober 2016, dengan judul asli “Wherever there’s hope, there’s a trial.”
Kamu dapat mendengarkan versi guide dari SEA di V-live nya Namjoon (timestamp 38:51). Namjoon membuat lagu ini pada 6 Oktober 2016, dengan judul asli “Wherever there’s hope, there’s a trial.”
Terjemahan dari lirik lagu tersebut :
Aku berjalan dan entah bagaimana aku
mencapai laut. Di laut ini, aku melihat pantai yang penuh dengan butiran pasir tak
terhitung dan angin yang bertiup dengan dasyat
dan kencang. Dari sini, aku masih
melihat gurun. Aku sangat ingin menguasai laut, jadi kuteguk air laut itu. Tapi mengapa aku
malah menjadi semakin haus lebih dari sebelumnya?1 Apa tempat yang kucapai ini benar-benar laut? Atau tempat ini
adalah gurun pasir berwarna biru? Entahlah. Aku tak tahu apakah saat ini aku merasakan
ombak. Aku tak tahu apakah aku masih dikejar badai pasir. Aku tak tahu
apakah tempat ini laut atau gurun, apakah ini harapan atau cobaan, apakah ini nyata
atau palsu. Yang aku tahu, cobaan yang diberikan padaku sekarang akan bisa aku atasi. Ya, dirikulah
satu-satunya tempat di mana aku bisa bergantung. Aku menelan ludah, mencoba
berpikir positif. Ya, meskipun aku gelisah, meskipun aku berada di gurun, aku yakin
aku berada di Gurun Namib2
yang begitu indah.
Tempat ini, yang tadinya aku pikir
adalah laut pada kenyataannya adalah gurun4. Idol dari agensi kecil yang tidak punya
koneksi pun menjadi nama kedua kami. Penampilan kami dipotong, dihapus dari
siaran televisi berulang kali tak terhitung, dan mengisi tempat kosong orang
lain menjadi mimpi kami5. Beberapa orang berkata kalau “kami tidak akan menjadi
grup besar, terkenal, atau sukses karena kami berasal dari perusahaan yang
kecil”. Aku tahu kok.
Aku juga tahu, hari-hari saat kami bertujuh tidur di satu
ruangan kecil yang sama. Kepercayaan bahwa hari esok akan berbeda dari hari ini, yang
kami miliki sebelum tidur. Layaknya fatamorgana di padang pasir, meskipun aku
bisa melihat bentuknya, tapi aku tidak bisa meraihnya. Aku berdoa, memohon agar
kami bisa bertahan di gurun yang terasa tak berujung ini. Aku berdoa, memohon semoga
ini bukanlah kenyataan.
Hingga pada akhirnya,
fatamorgana itu bisa kami raih dan menjadi kenyataan. Dan gurun yang kami
takuti melalui darah, keringat dan tangisan kami, berubah menjadi laut yang kami idam-idamkan.
Tetapi mengapa ada rasa takut di antara semua rasa gembira ini? Itu karena kami
tahu betul bahwa tempat ini tadinya adalah gurun. Aku tidak ingin menangis, aku
tidak ingin beristirahat. (Ah, bagaimana kalau istirahat meskipun hanya
sebentar?) Tidak, tidak, aku tidak ingin kalah, ingat tempat ini tadinya adalah
gurun. (Baiklah, kalau begitu kita harus bekerja lebih keras. Baiklah, kalau
begitu kita harus menangis lebih lama.)
Di mana ada harapan di situ ada cobaan. Kamu tahu, kan?
Samudra, gurun, dunia, semuanya
adalah hal yang sama dengan nama berbeda. Aku melihat samudra, aku melihat
gurun, aku melihat dunia. Semuanya adalah hal yang sama dengan nama yang
berbeda. Itulah kehidupan.
Di mana ada harapan di situ ada cobaan. Kamu tahu, kan? Dan kita harus melalui keputus-asaan di setiap cobaan.
“Di mana ada harapan, di situ ada cobaan. Di mana ada harapan, di situ ada keputus-asaan. Dan kita harus melalui keputus-asaan di setiap cobaan.”
Nb :
Menurut interpretasiku, laut disini adalah harapan atau situasi di mana kalian berada di atas. Sedangkan gurun disini
adalah cobaan atau situasi di mana kalian menghadapi banyak cobaan dan
rintangan kehidupan, situasi di mana kalian berada di bawah.
1 Dikutip dari majalah bobo : "Jika
kita meminum air laut, kita akan terus merasa haus. Itu karena, ginjal kita
perlu air tawar untuk mengeluarkan garam yang berlebihan dari air laut itu. Jika
kita terus meminum air asin tanpa meminum air tawar, tubuh kita akan mengalami
dehidrasi. Dan jika terus dibiarkan, dehidrasi dapat berujung pada kematian."
Karena laut di sini diinterpretasikan sebagai harapan atau kesuksesan, terus
menerus merasa haus di sini berarti menggambarkan kerakusan dan keserakahan seseorang akan
kesuksesan dan harapan. Terlalu banyak berharap akan sesuatu adalah hal yang buruk, karena bisa membuat kalian akan sangat berputus-asa ketika ekspektasi atau harapan kalian itu tidak tercapai. Atau ketika harapan kalian tercapai, namun membuat kalian tidak berpuas diri dengan capaian itu, dan
menginginkan capaian lainnya, more and more. It’s
actually a good thing, to set another goal after another goal. Kecuali jika
kamu berubah menjadi menghalalkan seribu cara, dan menjadi sombong karenanya. I do believe kerakusan dan keserakahan will lead you to a downfall.
2
Gurun Namib adalah gurun pantai yang berbatasan langsung dengan Samudra Atlantik. Sebuah gurun di pinggir laut. Yang suka muncul di desktop background windows xp wkwk.. Yall know it right?
![]() |
| https://bobo.grid.id/read/081884671/keren-di-namibia-ada-laut-yang-langsung-berbatasan-dengan-gurun?page=all |
3 Ini
adalah kata-kata mutiara yang dikutip dari “1Q84”, sebuah buku yang ditulis
oleh Haruki Murakami. Namjoon also recommended that book to read. I don't exactly remember when he recommended it but it is included on my wish list (book to buy) hehe. So it's actually not a surprised that he got reference from that book.
4 I think this talk about the time when they
are debuting. Di sini para member khususnya Yoongi berpikir, kalau udah
debut itu semuanya akan jadi lebih mudah, dan lebih membahagiakan daripada saat
mereka jadi trainee. Tapi kenyataannya
tidak.
5They once finally got invited to perform on a tv station, to replace a group who suddenly couldn’t perform that
day. They are not a first choice, not even a second choice. Just a backup plan to replace
someone.
Credit to : Doolsetbangtan https://doolsetbangtan.wordpress.com/2018/08/04/sea/
Thank you so much for always voluntarily translated BTS beautiful lyric's into English.
Kenapa tiba-tiba nulis lirik ini? Gatau cuyyy, habis dengerin Interlude : Shadow nya Suga, keinget aja sama lagu ini. Terutama di bagian "Tetapi mengapa ada rasa takut di antara semua rasa gembira ini? Itu karena kami tahu betul bahwa tempat ini tadinya adalah gurun." Kesuksesan itu menggembirakan, tapi sejatinya ya cobaan. Makin sukses, makin banyak cobaan yang ngikutin. Ya betul kan ya? The brighter the light, the darker the shadow. The higher you fly, The harder you fall. Jadi sadar banget, bagaimana kesuksesan itu juga beban buat mereka, how lonely it was to be on top, bagaimana privasi mereka dikorbankan di sini (even though the agency was trying hard to protect them), bagaimana a lot of people at the same time also praying for their downfall. That shit hurts so much.
Interlude : Shadow nya Suga menurutku background ceritanya sama kayak The monster nya Eminem. Both talk about they wanted the fame and the negative effects of their fame. Anyway, Louis William Suga Adam Jr. The 3rd, the only rapper (beside RM, J-Hope and Eminem). Stream Shadow!


No comments:
Post a Comment