Friday, January 17, 2020

Sea (바다), sebuah terjemahan

Singkawang, 30 Desember 2018.
“And if fans are so lucky to own the physical album, they’ll hear two hidden tracks at the very end. Why keep them secretive? RM: I think they’re hidden because you have to be a real fan of BTS to understand them. Otherwise, you won’t. Otherwise, you’d like be, “Why are they feeling so confused about things? They’re good?!? They’re No. 1 somewhere; they have so much stuff, why are they worried?” People always talk about that. But if you are true fan of BTS and you buy the album and you listen to the hidden track — if you are an Army and we spent time together from 2013, 2014 — they could understand. It’s kind of more special, closer, to our true hearts.” Source: Billboard

Original Writer: doolsetbangtan, translated to Bahasa by me.

Sea is somehow a song that I can relate like so much.... I cried the first time I heard the song.

Kamu dapat mendengarkan versi guide dari SEA di V-live nya Namjoon (timestamp 38:51). Namjoon membuat lagu ini pada 6 Oktober 2016, dengan judul asli “Wherever there’s hope, there’s a trial.”

Terjemahan dari lirik lagu tersebut :

Aku berjalan dan entah bagaimana aku mencapai laut. Di laut ini, aku melihat pantai yang penuh dengan butiran pasir tak terhitung dan angin yang bertiup dengan dasyat dan kencang. Dari sini, aku masih melihat gurun. Aku sangat ingin menguasai laut, jadi kuteguk air laut itu. Tapi mengapa aku malah menjadi semakin haus lebih dari sebelumnya?Apa tempat yang kucapai ini benar-benar laut? Atau tempat ini adalah gurun pasir berwarna biru? Entahlah. Aku tak tahu apakah saat ini aku merasakan ombak. Aku tak tahu apakah aku masih dikejar badai pasir. Aku tak tahu apakah tempat ini laut atau gurun, apakah ini harapan atau cobaan, apakah ini nyata atau palsu. Yang aku tahu, cobaan yang diberikan padaku sekarang akan bisa aku atasi. Ya, dirikulah satu-satunya tempat di mana aku bisa bergantung. Aku menelan ludah, mencoba berpikir positif. Ya, meskipun aku gelisah, meskipun aku berada di gurun, aku yakin aku berada di Gurun Namib2 yang begitu indah.
Di mana ada harapan, di situ ada cobaan3. Kamu tahu, kan?
Tempat ini, yang tadinya aku pikir adalah laut pada kenyataannya adalah gurun4. Idol dari agensi kecil yang tidak punya koneksi pun menjadi nama kedua kami. Penampilan kami dipotong, dihapus dari siaran televisi berulang kali tak terhitung, dan mengisi tempat kosong orang lain menjadi mimpi kami5. Beberapa orang berkata kalau “kami tidak akan menjadi grup besar, terkenal, atau sukses karena kami berasal dari perusahaan yang kecil”. Aku tahu kok.
Aku juga tahu, hari-hari saat kami bertujuh tidur di satu ruangan kecil yang sama. Kepercayaan bahwa hari esok akan berbeda dari hari ini, yang kami miliki sebelum tidur. Layaknya fatamorgana di padang pasir, meskipun aku bisa melihat bentuknya, tapi aku tidak bisa meraihnya. Aku berdoa, memohon agar kami bisa bertahan di gurun yang terasa tak berujung ini. Aku berdoa, memohon semoga ini bukanlah kenyataan. 
Hingga pada akhirnya, fatamorgana itu bisa kami raih dan menjadi kenyataan. Dan gurun yang kami takuti melalui darah, keringat dan tangisan kami, berubah menjadi laut yang kami idam-idamkan. Tetapi mengapa ada rasa takut di antara semua rasa gembira ini? Itu karena kami tahu betul bahwa tempat ini tadinya adalah gurun. Aku tidak ingin menangis, aku tidak ingin beristirahat. (Ah, bagaimana kalau istirahat meskipun hanya sebentar?) Tidak, tidak, aku tidak ingin kalah, ingat tempat ini tadinya adalah gurun. (Baiklah, kalau begitu kita harus bekerja lebih keras. Baiklah, kalau begitu kita harus menangis lebih lama.)
Di mana ada harapan di situ ada cobaan. Kamu tahu, kan?
Samudra, gurun, dunia, semuanya adalah hal yang sama dengan nama berbeda. Aku melihat samudra, aku melihat gurun, aku melihat dunia. Semuanya adalah hal yang sama dengan nama yang berbeda. Itulah kehidupan.
Di mana ada harapan di situ ada cobaan. Kamu tahu, kan? Dan kita harus melalui keputus-asaan di setiap cobaan. 

“Di mana ada harapan, di situ ada cobaan. Di mana ada harapan, di situ ada keputus-asaan. Dan kita harus melalui keputus-asaan di setiap cobaan.”

Nb :
Menurut interpretasiku, laut disini adalah harapan atau situasi di mana kalian berada di atas. Sedangkan gurun disini adalah cobaan atau situasi di mana kalian menghadapi banyak cobaan dan rintangan kehidupan, situasi di mana kalian berada di bawah.

1 Dikutip dari majalah bobo : "Jika kita meminum air laut, kita akan terus merasa haus. Itu karena, ginjal kita perlu air tawar untuk mengeluarkan garam yang berlebihan dari air laut itu. Jika kita terus meminum air asin tanpa meminum air tawar, tubuh kita akan mengalami dehidrasi. Dan jika terus dibiarkan, dehidrasi dapat berujung pada kematian."

Karena laut di sini diinterpretasikan sebagai harapan atau kesuksesan, terus menerus merasa haus di sini berarti menggambarkan kerakusan dan keserakahan seseorang akan kesuksesan dan harapan. Terlalu banyak berharap akan sesuatu adalah hal yang buruk, karena bisa membuat kalian akan sangat berputus-asa ketika ekspektasi atau harapan kalian itu tidak tercapai. Atau ketika harapan kalian tercapai, namun membuat kalian tidak berpuas diri dengan capaian itu, dan menginginkan capaian lainnya, more and more. It’s actually a good thing, to set another goal after another goal. Kecuali jika kamu berubah menjadi menghalalkan seribu cara, dan menjadi sombong karenanya. I do believe kerakusan dan keserakahan will lead you to a downfall. 

2 Gurun Namib adalah gurun pantai yang berbatasan langsung dengan Samudra Atlantik.  Sebuah gurun di pinggir laut. Yang suka muncul di desktop background windows xp wkwk.. Yall know it right?
https://bobo.grid.id/read/081884671/keren-di-namibia-ada-laut-yang-langsung-berbatasan-dengan-gurun?page=all
3 Ini adalah kata-kata mutiara yang dikutip dari “1Q84”, sebuah buku yang ditulis oleh Haruki Murakami. Namjoon also recommended that book to read. I don't exactly remember when he recommended it but it is included on my wish list (book to buy) hehe.  So it's actually not a surprised  that he got reference from that book.

4 I think this talk about the time when they are debuting. Di sini para member khususnya Yoongi berpikir, kalau udah debut itu semuanya akan jadi lebih mudah, dan lebih membahagiakan daripada saat mereka jadi trainee. Tapi kenyataannya tidak.

5They once finally got invited to perform on a tv station, to replace a group who suddenly couldn’t perform that day. They are not a first choice, not even a second choice. Just a backup plan to replace someone.

Thank you so much for always voluntarily translated BTS beautiful lyric's into English. 

Kenapa tiba-tiba nulis lirik ini? Gatau cuyyy, habis dengerin Interlude : Shadow nya Suga, keinget aja sama lagu ini. Terutama di bagian "Tetapi mengapa ada rasa takut di antara semua rasa gembira ini? Itu karena kami tahu betul bahwa tempat ini tadinya adalah gurun." Kesuksesan itu menggembirakan, tapi sejatinya ya cobaan. Makin sukses, makin banyak cobaan yang ngikutin. Ya betul kan ya? The brighter the light, the darker the shadow. The higher you fly, The harder you fall. Jadi sadar banget, bagaimana kesuksesan itu juga beban buat mereka, how lonely it was to be on top, bagaimana privasi mereka dikorbankan di sini (even though the agency was trying hard to protect them), bagaimana a lot of people at the same time also praying for their downfall. That shit hurts so much.
Interlude : Shadow nya Suga menurutku background ceritanya sama kayak The monster nya Eminem. Both talk about they wanted the fame and the negative effects of their fame. Anyway, Louis William Suga Adam Jr. The 3rd, the only rapper (beside RM, J-Hope and Eminem). Stream Shadow!

No comments:

Post a Comment