Tuesday, August 1, 2017

Anak OJT dan Rekening yang Dibobol


Disclaimer : Tulisan ini adalah nyata pengalaman pribadi penulis, tidak ingin mencemarkan nama baik bank atau lainnya, murni benar-benar terjadi dan penulis alami.

So yaa, pagi yang cerah itu aku sedang berjalan menuju kantor seperti biasa melewati penjual gorengan dan nasi bebek yang terlihat enak, masuk lewat jalan pejalan kaki, berjalan lewat jalanan OJK dan seperti biasa melakukan self hipnotizing agar hari-hariku berjalan dengan luar biasa. Self hipnotizing ini rajin kulakukan setiap pagi, khususnya pagi itu aku ingat betul. Aku ingat karena akhir-akhir ini aku merasa monoton dengan kehidupan yang aku jalani selama tiga bulan lebih ini setelah menyandang gelar anak OJT. Bukan berarti aku tidak menyukai apa yang aku lakukan selama di kantor atau merasa lelah karena baru dipasrahi hal-hal kecil seperti ngetik, fotokopi atau nyecan. Definitely, bukan karena hal-hal itu. 


Jalanan OJK, my favorite path to do self hipno.
Tapi, lebih karena aku merasa takut tenggelam dalam these kind of comfort zone. I mean literally i’m in a comfort zone right? Bisa kerja tanpa perlu kesusahan nyari. Siapa yang ngga mau ada diposisi ini? Dan agenda-agendaku setiap hari dihabiskan untuk bekerja, pulang, sampe kosan malas melakukan apapun. Malas. Ya itu masalahku. Semakin aku malas itu berarti semakin aku senang dalam zona nyaman ini. Zona nyaman kerja dan dapat duit, udah gitu aja terus. Padahal aku punya Life plan yang menunggu untuk direalisasikan, kalau aku terus-terusan tenggelam dalam zona nyaman ini HAH, I think I should say good bye with my dreams from now on. Karena hal ini terus-terusan menggangu, jadilah ketika kutidak ngapa-ngapain pas OJT aku browsing aktivitas ke relawanan di Indorelawan.org yang setidaknya bisa kulakukan di sabtu-minggu agar aku tidak tenggelam di comfort zone. Di pagi hari itulah aku berkata pada diriku (self hipnotizing) "I try to challenge my self not to drawn in this kind of comfort zone, I try to challenge my self to be a volunteer agar kemageranku menghilang, I try to challenge my self by giving my self some responsibility, so that I can learn how to manage my time." Yay. Dan hari itu aku diterima di tim kesekretariatan Hari Peduli Sampah Nasional 2017. Sorenya ada rapat Panitia. I feel so excited about this. It made my dayyyyy. So happy finding something to do to challenge my self.


Pulang kantor sekitar pukul 17.15 di ATM BNI Gedung PAIK Kementerian Keuangan, aku berencana mengisi saldo Go-pay sebesar Rp50.000,-. Saldo gopay ini rencana akan kugunakan untuk transport ke Mall Kalibata City tempat Rapat HPSN 2017 diadakan, karena tempatnya agak jauh dan kalo pakai gopay diskon kan nayamuuuul. Ehhhh, bak tersambar petir di siang bolong muncul pemberitahuan Insufficient Fund (saldo tidak mencukupi). Aku kaget dong yaaa karena saldo terakhir seingatku sekitar Rp850.000,- sekian. Terus aku pindah ke mesin ATM lainnya, berpikir kali ATMnya lagi eror. Begitu cek saldo ternyata sama kayak ATM sebelah, tinggal Rp4.000,- sekian. Waduh bahaya nih, kemudian aku ngecek mutasi terakhir dan ditampilkan tiga transaksi terakhir yang aku lakukan yakni: 1. Top up gopay (Iya aing pernah topup buat beli gofood) 2. Penarikan uang melalui ATM PRIMA (ini aing narik di Indomart Kembang Raya di ATM Bersama BRI karena kepepet butuh uang >,<) 3. TRANSFER SEBESAR RP810.000,- (weee what is dis? who's transfering dis? sopo? sopo?) Karena ngeliat mutasinya di ATM, hanya muncul Transfer 810.000,- tanpa ada keterangan ke rekening mana dan ke siapa.


Karena tidak merasa melakukan transfer aku berpikiran ada yang membobol ATMku lalu segeralah aku mengganti PIN ATM dan segera menelpon call center BNI. Gila uang satu bulan ludes gitu aja :( Makan apa aing ini :( Ketika dalam perjalanan pulang, aku mengecek email untuk meihat e-statement terakhir bulan Desember dan secara tidak sengaja muncul email pemberitahuan dari mobilebanking@bni.co.id berupa BNI Mobile Banking Transaction Journal dari situ aku tahu bahwa ada transfer sebesar Rp810.000,- ke Rekening Bank CIMB Niaga nomor rekening 0701904122800 atas nama Amundi Setyo Hutomo pada tanggal 13 Januari 2017, which is itu hari Rebo dan aku baru sadar duit ku lenyap two days later -________-.



Karena tidak mengenal penerima transfer dan tidak pernah melakukan transfer melalui Mobile Banking bahkan tidak memiliki aplikasi mobile banking, pukul 18:03 aku menelpon Call Center BNI 1500046 selama 9 menit 41 detik, dari telpon tersebut CS bilang akan memblokir Mobile Bankingku dan mengirimkan laporan pembobolan rekeningku ke BNI KCP Kementerian Agama. Sehingga untuk mengurus laporan tersebut aku bisa ke sana pada hari Seninnya karena kebetulan hari itu hari jumat, bank sudah tutup dan sabtu-minggu libur. Aku juga mendapat penjelasan bahwa uangku yang hilang belum tentu dapat dikembalikan oleh pihak bank.

Hari-hari sebelum melapor membuatku mempertanyakan banyak hal:
1. Aku tidak pernah menggunakan aplikasi Mobile Banking BNI karena lupa ID dan lupa password. Memang dulu pernah ditawarin pas pertama buka rekening pas di Blora, aku iyain aja tapi ngga pernah make. Dulu hp aing masih jadoel dan kalo mau buka kan harus install dll atau lewat internet kan ya? Nah gapernah kubuka lagi, jadinya lupa semua ID dan password. Nomor HPku juga tidak hilang, baik atm dan nomor hp semuanya masih di aku. Bagaimana mungkin seseorang login dengan ID dan passwordku tanpa mendapatkan OTP yang jelas-jelas selalu dikirimkan ke nomor HP pemilik rekening? Pada waktu itu aku ngga punya pulsa sama sekali. Sehingga apa mungkin OTP bisa terkirim? Ngga ada OTP masuk sama sekali loh, kok bisa gitu lo ada orang lain yang menggunakan mobile bankingku? 

2. Uang itu adalah uang jatah bulanan yang dikirimkan oleh mamake untuk hidup di Jakarta selama bulan Januari ini. Apakah aku begitu bodohnya mengirimkan seluruh uang yang aku miliki yang satu-satunya sumber untuk menopang kehidupanku selama satu bulan dan ditransfer ke orang yang bahkan tidak aku kenal secara ajaib tengah malam pada saat orang-orang seharusnya tidur? Bagi-bagi duit tengah malem ke stranger gitu? Sangar emang, Anisa jan dermawan.

Tanggal 16 Januari 2017 aku segera melaporkan ke BNI KCP Kementerian Agama dan bertemu dengan Customer Service bernama Nurul. Kemudian aku diberikan arahan bahwa Transaksi tersebut berasal dari Internet Banking bukan Mobile Banking. Lantas pertanyaannya, mengapa aku malah mendapatkan notifikasi dari mobile banking bukan Internet Banking? (sakarepmu deh mba). Kemudian aku menunjukan notifikasi di internet banking ketika aku kesulitan mencoba membuka internet banking beberapa hari lalu sebelum aku sadar bahwa uangku direkening sudah hilang bahwa ada yang berusaha login dengan user-id yang sama.
Mulai ngga bisa buka e-banking dgn notif begini dan aku hanya mengabaikan saja~
Atas hal tersebut diyakini bahwa ada orang lain yang menggunakan internet banking milikku dan diarahkan untuk membuat Surat Keterangan dari Kepolisian bahwa ada transaksi debet dari rekening aku melalui e-channel, membuat surat pernyataan bahwa yang melakukan debet tersebut bukan aku serta membuat Kronologis kejadian pembobolan rekening. 


Hari itu juga sekitar pukul 15.30 sore aku segera melaporkan ke Polsek Sawah Besar yang berlokasi di Jalan Dr Wahidin Raya. Kemudian oleh petugas dibuatkan surat Keterangan Nomor 203/BI/2017/PMJ/RESJP/SB. Ini kan aku ke sana abis ujan deres ya, (btw aing ujan-ujanan jalan kaki dari BNI Kemenag ke Polsek sebelah Kemenkeu hiks T.T sobsob) Eee kejadian uniknya mereka nemu Mayat dong gaes. uhh sangaar. QUEEEE merasa ingin ikut bergabung jadi detektif (#ConanModeOn) pas mereka ngomong ada penemuan mayat di Jembatan Merah deket Pintu Air. Rasane keren gitu lo, ngeliat mereka sibuk langsung siap-siap turun ke lapangan komunikasi pake HT bawa-bawa dokumen ._. Kereeeen. Besoknya aku cek di Internet ternyata iya ada penemuan mayat Bayi yang dibuang di ciliwung nyangkut di Jembatan Merah Sawah Besar itu T.T hiks Deeeeek, maafkan emak bapakmu yang tega buang kamu ya. Semoga kamu dilahirkan kembali sama Allah ya dan diberi keluarga yang baik yang bahagia merawat kamu. Kalaupun kamu ngga dilahirkan kembali semoga kamu bahagia di surga sana sama temen-temenmu :)))) Doa Mbak Anico menyertaimu dek, Aamiin.

Keesokan harinya tanggal 17 Januari 2017 aku kembali lagi ke banknya melengkapi dokumen bukti bukti, kronologis dan surat dari kepolisian. Untung banget OJT di Subdit PKN II sama Bapak Kasubdit dan Kasinya dibolehin izin telat pas istirahat makan siang pas ngurus rekening T.T Pak Pri juga baik banget bantuin ngeprint kelengkapan bukti-bukti dll T.T Terbaekkk lah Pak Pri ini. Pak Kasubdit juga baek menghibur aing “harusnya uangnya diganti bank mbak” >,< wkwk

Begitu ngasih bukti-bukti dan lain-lain, sama Customer Service yang sama Si mbak Nurul itu aku disuruh menunggu hasilnya entah sampai kapan. Katanya nanti akan ditelpon kalau prosesnya sudah selesai dia juga bilang jangan banyak berharap uangnya kembali. Sebenernya ini aku ga terima sih, di mana-mana kalau sistem keamanan di bank terbukti ngga aman sampai ada rekening nasabah kebobolan bukannya dia harus bertanggung jawab? I mean, kalo itu terjadi karena kesalahanku semisal kehilangan ATM, kena hipnotis suruh transfer semua duit, ngasih password sama   atau lainnya aku bisa nerima itu gitu lo. Tapi ini masalahnya pakai internet atau mobile banking apalah itu, yang I dont even know how transfer duit pakai begituan -_______- Tapi berhubung mamake bilang ikhlasin yaudah deh ku pasrah aja.

Dihari itu juga ditemukan bukti baru, NOVUM. Setelah dia transfer Rp810.000,- itu ke rekening CIMB dengan sisa uangku 90ribu kepotong saldo mengendap 50 ribu sisa 40 ribu, kepotong bea transfer Rp7.500,-. Nah sisa 30ribu sekian dia menggunakan saldo sisa itu untuk Top Up UnikQu. Jadi si Mbak Nurul itu nanya "mbak, pakai UnikQu ? Terus kujawab "hah? Apaan itu mba?" Dia njelasin UnikQu itu dari aplikasi dari BNI nanti bisa top up biar bisa dapet diskon di merchant-merchant tertentu gitu.
Spot that "UnikQu" and "Divisi Internasional" things.
Hueee? Ku kaget dong ya itu apaan -__- baru pertama kali denger namanya, kalo Uniklo saya tau mba merk baju -_-. Dia ngomong lagi "ini mbak setelah transaksi transfer ada transaksi lagi Top Up UnikQu ke nomor Simpati 081280811060 sebesar Rp30.000,-." (Kayak dia mau bener-bener ngeludusin ATM aing gitu lo, sampe saldo tinggal tigapuluh ribu pun ditilep.)


Jeleger, jeleger itu nomer siapa lagi -____- ngga kenal mbak. Karena kepo dan penasaran jadilah ditelpon sama mbak mbak temennya mbak nurul yang juga Customer Service. EH DIANGKAT DONG sama BAPAKNYA. SUARA COWOK BAPAK-BAPAK. Begitu sok ditanya “benar dengan bapak Heru?” (Pak Heru ini actually temennya si mbak CS yang dibagian Teller, yang juga ikut nimbrung di situ, randomly mbak nya nanya gitu) Bapaknya jawab "iya saya Heru". Glek, kita semua hanya berpandang-pandangan dan langsung matiin telpon. Gils ya gils, kok ngaku-ngaku.

Balik ke kantor aku juga nyoba nelpon pake nomernya Havin yang gratisan, masih diangkat juga. Gila ya bapak ini pemberani banget. kirain langsung ganti nomer. Cihh.

Akhirnya aku memberanikan diri sms si bapak ini. Aku ceramahin dia. “Pak anggep aja saya lagi sodakoh ke bapak, tolong uangnya dimanfaatin dengan sebaik-baiknya. Itu bukan uang saya btw, itu uang ibu saya kerja keras beliau sebulan, pak. Tolong jangan nyolong lagi pak.” Gitu deh.

Pas pertama kali tau kebobol yang hari jumat sore itu, aku langsung mikir waduh dari tadi pagi soksokan ngomongin I try to chalenge my self, eh ini nih di challenge beneran sama Allah, nis. DI CHALLENGE SAMA ALLAH. Kuat ga lu ngadepin cobaan duit ilang gini :( Ku abis nelpon Call Center langsung nangis-nangis nelpon mamake minta maap ngilangin duit yang udah kuirit-irit sebulan ini. Kayaknya ini juga semacam teguran dari Allah, selama OJT ini aku selalu menggunakan uang sehemat mungkin jangan ada uang keluar buat hal sia-sia. Alhasil aku jadi selalu menahan diri untuk bersodakoh dengan alasan anak OJT harus irit nis. Ada pengemis ngga ngasih, ada orang ngamen ngga ngasih, di masjid mushola ada kotak amal ngga ngasih, ngegojek ngasih uang pas waduh.

Pembelajaran : seirit-iritnya anak OJT tetap sisakanlah sedikit untuk membantu yang lain.

Ps: Untung masih ada uang tunggu OJT yang ditransfer ke Rekening lainnya (ohhh, lapanratuslimapuluhribu perbulan penyelamat aing) kalo ga ada uang tunggu aing bisa apaaaa :(

Ps: Akhirnya ngepost tulisan yang sudah lama tersimpan di draft wkwkwk

Ps: CASE CLOSED. Setelah sekian lama menunggu AKHIRNYA BANK BNI terbaik telah mengganti uangku yihaaaaaaaaay! Makasih mbak Nurul atas bantuannya! :')



No comments:

Post a Comment