Tuesday, January 24, 2017

“Memaknai Hari Peduli Sampah Nasional 21 Februari 2017 dengan Aksi Nyata”

Siaran Pers Untuk Didistribusikan Segera! 

Jakarta, 21 Januari 2017 - Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) kembali menelan korban. Belum genap satu bulan di tahun 2017, di hari minggu tanggal 15 Januari 2017, seorang pria meninggal di TPA Bantar Gebang karena tertimpa longsoran sampah ketika mencari material yang dapat digunakan lagi dalam tumpukan sampah. Menolak lupa bahwa 12 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 21 Februari 2005, terjadi longsoran TPA di Leuwigajah Jawa Barat yang menelan ratusan korban meninggal dan 2 kampung adat hilang dari peta

Sejak saat itu, tanggal 21 Februari diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional dan Indonesia ditargetkan dapat bersih dari sampah pada tahun 2020. Tetapi 21 Februari selalu dilewati dengan hanya sekadar seremonial belaka tanpa dimaknai lebih dalam. Pengelolaan sampah kita saat ini nyatanya tidak mengalami perubahan signifikan padahal tinggal 3 tahun lagi menuju target yang dibuat Indonesia sendiri. Kegelisahan inilah yang menggerakkan para relawan untuk menginisiasi gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020 pada tahun 2015 sebagai wadah seluruh komunitas lingkungan di Indonesia, khususnya yang bergerak dan peduli dalam isu persampahan. Inisiatif Indonesia Bebas Sampah 2020 terbentuk dari semangat kerelawanan dan kolaborasi dari berbagai masyarakat yang peduli untuk mewujudkan cita-cita Indonesia #BebasSampah2020 tanpa adanya kepentingan Suku, Agama, Ras, Golongan dan Politik (SARAP) apapun


Banyak sekali inisiatif kepedulian akan persampahan yang telah bergerak mandiri di masing-masing daerah akan tetapi belum terintegrasi satu sama lain dengan baik. Semangat ini terus berkembang hingga pada tanggal 21 Februari 2016, Indonesia Bebas Sampah 2020 berhasil mengajak dan mendata 1024 komunitas di 155 Kota/Kabupaten yang tersebar di beberapa titik kerja bakti seperti di pantai, sungai, laut, gunung, kawasan wisata dan daerah perkotaan. Momentum ini menghasilkan Deklarasi Bebas Sampah untuk seluruh Indonesia. Kolaborasi masal yang menakjubkan tersebut dilanjutkan dengan usaha berkelanjutan dengan diselenggarakannya Jambore #BebasSampah2020 pada 2-4 September 2016 lalu di Solo. 

Saat itu berkumpul 218 delegasi penggerak dan penggiat persampahan dari 22 Provinsi di Indonesia yang mengidentifikasi 13 (tiga belas) isu utama persampahan di Indonesia. Ketigabelas isu utama persampahan di Indonesia yaitu (1) melalui pendidikan formal non formal, (2) solusi sampah di tanah atau ruang yang tidak semestinya, (3) upaya pengurangan sampah, (4) solusi sampah organik, (5) strategi keberlanjutan, (6) teknologi tepat guna, (7) pergerakan dan kegiatan di ruang publik, (8) penegakkan hukum, (9) kepemimpinan & kelembagaan, (10) solusi di wilayah-wilayah dengan akses terbatas, terpencil, terluar, (11) solusi sampah anorganik, (12) strategi pembiayaan dan (13) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). 

Bersama seluruh entitas yang memiliki kegelisahan dan kepedulian yang sama akan masalah persampahan, kami akan kembali bergerak dalam momentum Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang bertajuk PEduli SAmpah Nasional (#PESAN2017) pada tanggal 18-26 Februari 2017. Langkah ini diawali dengan mengadakan refleksi akhir tahun isu persampahan yang dilakukan secara serempak pada tanggal 21 Desember 2016 sampai 21 Januari 2017 di seluruh Indonesia sambil menonton film dan berkoordinasi dalam mempersiapkan aksi nyata dalam rangka HPSN 2017. Mari kita lakukan aksi nyata bersama, bergerak dari tingkat RT/RW, masyarakat sipil, komunitas, media, perusahaan swasta, pemerintah daerah di 516 Kota/Kabupaten dan pusat di negeri ini ikut ambil bagian dalam aksi nyata kepedulian terhadap isu persampahan. Mari maknai HPSN lebih dalam dengan melanjutkan Deklarasi Indonesia Bebas Sampah dan menemukan solusi bersama terkait 13 isu persampahan di Indonesia.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Semua pihak yang akan mengadakan aksi kegiatan dan berkolaborasi dalam rentang waktu 18-26 Februari 2017 dapat mengakses panduan #CaraGerak dan mendaftarkan aksi nyata yang akan dikakukan untuk #IkutGerak pada situs http://bergerak.bebassampah.id/ 
 ✉ Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:
Ahmad Juliardi, 0811-914-449 | juliardi.ahmad@gmail.com
Febri Raharningrum, 0812-8032-5709 | febriraharningrum@gmail.com

Situs Keterlibatan Aktor dan Aksi Persampahan di Indonesia pada Hari Peduli Sampah Nasional: http://bergerak.BebasSampah.id/ 
Situs Perubahan dan Aset Persampahan Nasional: http://BebasSampah.id/ 
Tagar bersama untuk media sosial: #BebasSampah2020 #PESAN2017
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


 *LAMPIRAN* 
DEKLARASI INDONESIA BEBAS SAMPAH 2020 
Sebagai upaya menjaga lingkungan demi generasi mendatang yang lebih baik, kami masyarakat Indonesia bertekad mewujudkan Indonesia Bebas Sampah 2020. Kami siap untuk bersama-sama:
1. Mengurangi, memilah, dan meletakkan sampah pada tempatnya.
2. Mengelola sampah secara bertanggung jawab
3. Aktif berperan serta dalam kegiatan pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Rakyat Indonesia, 21 Februari 2016 Bergerak untuk Indonesia #BebasSampah2020 merupakan gerakan bersama terkait visi besar membangun kepedulian dan kebersamaan dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hai, jadi hari Sabtu tanggal 14 Januari lalu aku ikut AKABIS 2017 (Akademi Bijak Sampah 2017) I'll post about this activity later wkwkwk. Ya sejak dulu aku memang tertarik dengan isu-isu tentang bumi dan alam, termasuk wildlife. Setelah menonton film dokumenter Leonardo D. Caprio yang berjudul Before The Flood, aku jadi semakin ingin tahu tentang isu ini dan pertanyaan terbesar yang terlintas dibenakku adalah how much damage we have done? and if there is anything we can do to stop it. 

Mengikuti AKABIS membuatku menyadari bahwa hal sekecil sampah yang hampir setiap hari kita lihat itu juga merupakan kontributor dalam kerusakan alam. Terutama ketika orang-orang dengan seenaknya meletakkan sampah tidak pada tempatnya. Satu contohnya, they blame the government when flood happen, ya orang-orang menyalahkan pemerintah ketika banjir datang padahal kebiasaan masyarakat membuang sampah di sungai dan selokanlah yang patut disalahkan.
"I think trying to appeal to people social responsibility is really very very hard because people have complicated live and a lot of things to worry about. They don't want to think about nature all the time they do something, right? Like oh I throw rubbish anywhere, what will happen to nature?" 
Apalagi di Indonesia isu persampahan masih menjadi isu yang tak menarik. Sekarang ini isu Agama masih dan tetap menjadi isu yang paling diminati masyarakat Indonesia. Sedikit saja ada gesekan yang menyangkutpautkan Agama, akan menjadi masalah yang dibesar-besarkan oleh sebagian masyarakat kita. Ingatanku lalu terlintas saat jaman SMA ada pelajaran Pendidikan Agama Islam. Salah satunya membahas mengenai kandungan Al qur'an Surat Al Baqarah ayat 30 tentang fungsi manusia yang diciptakan sebagai khalifah di bumi.


Fungsi Khalifah di Bumi yakni sebagai berikut : 
1.) Menjadi pemimpin yang baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri dalam upaya mencari ridha Allah dengan mengabdi dan menyembah hanya kepada-Nya.
2.) Menyejahterakan dan memakmurkan Bumi. Allah menciptakan alam semesta, baik flora dan fauna untuk mahluk, khususnya manusia. Oleh karena itu manusia wajib mengelola, merawat, dan memanfaatkan hasilnya untuk kesejahteraan seluruh mahluk.

Contoh Perilaku yang Menggambarkan Q.S. Al-Baqarah ayat 30 :
a.    Senantiasa berbakti kepada Allah swt. dengan menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
b.    Selalu menjunjung tinggi perdamaian dan persaudaraan.
c.    Selalu menjaga dan melestarikan bumi dari kehidupan yang dapat merusak penghuninya.
d.    Selalu berkeinginan untuk meraih kehidupan yang lebih maju dengan cara yang baik dan benar.


Lantas, why we have the nerve to do these destructions? Bukankan ini menyalahi kodrat kita yang diciptakan sebagai khalifah di bumi? Selama ini yang kita lakukan hanya merusak, merusak dan merusak alam semesta.

Gunung Semeru disambangi 200 hingga 500 pendaki per hari yang masing-masing membuang sekitar 0,5 kilogram sampah. (sumber)


Akibat ulah manusia membuang sampah di laut, sedotan masuk ke hidung seekor Penyu.
"Teknologi mah gampang. Kini sudah ada plastik yang bisa terurai, lalu ada daur ulang yang canggih. Tapi itu tidak menyelesaikan masalah selama masyarakat Indonesia masih tidak terdidik membuang sampah dengan benar. Ahli agama, pendidikan, psikologi, komunikasi, harus kerja keras memberi pendidikan tentang membuang sampah."  Sri Bebassari - pendiri lembaga Indonesian Solid Waste Association (InSwa)
Ps : Hai manusia, berubah yuk :) Mari kita mulai dengan hal-hal kecil seperti meletakkan sampah pada tempatnya, untuk Indonesia yang lebih bersih dan indah. Lets be a part of solution not a problem :)


-------------------------------------------------------------------------------------------------------
 Lebih dekat dengan Hari Peduli Sampah Nasional

No comments:

Post a Comment